Senin, 20 Februari 2017

selamat malam semua? hari ini aku akan ingin terlarut dalam tidurku tetapi aku tak bisa. seakan fikiranku hanya penuh dengan bayangan aku ingin mengakiri hidup ini. entah dari mana pikiran berasal. mungkin aku masih banyak pertimbangan jika aku mengakiri hidupku apa dosa dosa ku sudah aku selesaikan sudah aku tebus tapi ternyata belum sama sekali. rasanya sesak sekali didada ini rasaya aku ingin menangis. aku ingin pergi dari kehidupan ini. aku ingin pergi dari dunia ini. tapi aku berfikir bagaimana dengan kedua orangtuaku bagaimana dengan kedua adikku bagaimana dengan kekasihku yang selama ini dengan sabar menemani aku. dengan setyanya mendampingiku. tuhan beri aku pentujukmu beri aku hidayahmu. apa aku perlu mengakirinya sekarang. tapi aku masih takut dosa

Kamis, 04 Juni 2015

cara memasang lagu di blog

Cara Memasang Lagu Di Blog :

1. Buka Link Disebelah ini ~> " www.divine-music.info "
2. Setelah itu, pilih Nama Penyanyi/Band/Boyband-Girlband yang anda ingin pasang di blog anda. Contoh saja ViperGoy memilih Taylor Swift - Love Story. ( Lihat Gambar )


Cara Memasang Lagu Di Blog ViperGoy

3. Kemudian, Pilih salah satu Judul yang anda cari.
4. Lalu, Copy semua Kode HTML Lagu tersebut yang ada didalam Kotak Merah. ( Lihat Gambar )

Cara Memasang Lagu Di Blog ViperGoy

5. Langkah Terakhir, Anda hanya Paste Kode HTML Lagu tersebut di Blog anda. Jika kebingungan untuk memasang bisa baca Artikel ini ~> Cara Edit Blog Di Blogspot
6. Save dan Selesai.

Semoga 6 Tutorial Memasang Lagu Di Blog bisa membantu anda menyelesaikan Masalah Pasang Lagu Di Blog dan kini Blog anda sudah ada lagunya. Jadi Visitor yang masuk diblog anda betah lama-lama diblog anda.

Sabtu, 30 Mei 2015

cara pemasangan dan pelepasan kb implant

CARA PEMASANGAN DAN PELEPASAN IMPLANT

Pemasangan dan pelepasan Implant
 Prosedur pemasangan:
1) Terhadap calon akseptor dilakukan konseling dan KIE yang selengkap mungkin mengenai Inplant ini sehingga calon akseptor betul-betul mengetahui , mengerti dan menerimanya sebagai cara kontrasepsi yang akan dipakai.
2) Pemasangan implant di lakukan pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah. Kira-kira 6-8cm diatas atau dibawah siku, melalui insisi tunggal. Dalam bentuk kipas dan di masukkan tepat dibawah kulit.
3) Persiapan alat-alat yang di perlukan:
• Sabun antiseptic
• Kasa steril
• Cairan antiseptic (Betadhine)
• Kain steril yang mempunyai lubang
• Obat anestesi local
• Seprit dan jarum suntik
• Troika no.10
• Sepasang handscoon steril
• Satu set kapsul inplant (6buah).
• Scalpel yang tajam
4) Teknik pemasangan
 Pasien dibaringakan di tempat tidur dan lengan kiri diletakkan di atas meja kecil di samping tempat tidur pasien.
 Daerah tempat pemasangan (lengan kiri atas) dicuci denagan sabun antiseptic kemudian diberi cairan antiseptic
 Daerah tempat pemasangan inplant di tutup dengan kain steril yang berlubang.
 Lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10cm di atas lipatan siku
 Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm dengan scalpel yang tajam.
 Troika dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit,
 Kemudian kapsul dimasukan kedalam troikar dan didorong dengan plunger sampaim kapsul terletak dibawah kulit.
 Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai kapsul keenam. Keenam kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga susunanya seperti kipas.
 Setelah semua kapsul berada dibawh kulit, troikar ditarik pelan-pelan keluar.
 Control luka apakah ada perdarahan atau tidak.
 Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan kasa steril, kemudian diplester , umumnya tidak diperlukan jahitan.
 Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 4hari dan datang kembali jika ada keluhan-keluhan yang mengganggu.
 Pengangkatan atau ekstraksi
Teknik pengeluaran implant umumnya lebih sulit dari pada insersi. Persoalannya timbul apabila implant dipasang terlalu dalam atau bila timbul jaringan fibrous sekeliling implant.

Pengangkatan inplant dilakukan atas indikasi sebagai berikut:
• Atas permintaan pasien ( seperti jika ingin hamil lagi)
• Timbulnya efek samping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan pengobatan biasa.
• Sudah habis masa pakainya
• Terjadi kehamilan
Prosedur pengangkatan:
a) Alat-alat yang diperlukan
Selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu pemasangan kapsul inplant diperlukan satu forceps lurus dan satu forceps bengkok.
b) Tentukan letak posisi kapsul inplant (kapsul 1-6) kalau perlu kapsul didorong kea rah tempat insisi akan di lakukan.
 Daerah insisi didisinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang berlubang.
 Lakukan anastesi local, jangan menyuntikkan anastesi local di atas Implant karena pembengkakan kulit dapat menghalangi pandangan dari letak implannya.
 Kemudian lakukan insisi selebar lebih kurang 5-7mm ditempat yang paling dekat dengan kapsul inplant.
 Forsep dimasukkan melalui lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan ke arah ujung forceps.
 Forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan ujung forceps
 Kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalau perlu dapat dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain. Adakalanya kapsul sudah terbungkus dengan jaringan disekitarnya. Dalam hal ini lakkukanlah insisi pada jaringan yang membungkus kapsul tersebut pelan-pelan sampai kapsul menjadi bebas sehingga mudah menariknya keluar.
 Lakukanlah prosedur ini berturut-turut untuk mengeluarkan kapsul lainnya. Jika sewaktu mengeluarkan kapsul inplant terjadi perdarahan, hentikanlah perdarahan terlebih dahulu umpama dengan menekan daerah yang berdarah tersebut dengan kain kasa steril.
 Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak di jumpai lagi perdarahan, tutuplah luka insisi dengan kasa steril, kemudian diplester.
 Umumnya tidak diperlukan jahitan pada kulit, apabila akseptor ingin dipasang implant yang baru ini dapat segera dilakukan.
 Nasehati pasien agar luka tidak basah dan selalu dalam keadaan bersih selama lebih kurang 4hari.
(Sumber: Sarwono Prawirohardjo, 2008 dan KB dan dr.Hanafi Hartanto.2004)

Sampai saat ini dikenal 4cara pelepasan implant, yaitu sebagai berikut:
Cara POP-OUT. (Darney, Klaise dan Walker)
Merupakan teknis pilihan bila memungkinkan karena tidak traumatis, sekalipun tidak selalu mudah untuk mengerjakanya. Dorong ujung proksimal “kapsul”(arah bahu) kearah distal dengan ibu jari sehingga mendekati lubang insisi, sementara jari telunjuk menahan bagian tengah “kapsul”, sehingga ujung distal “kapsul” menekan kulit.
Bila perlu, bebaskan jaringan yang menyelubungi ujung “kapsul” dengan scalpel/bisturi. Tekan dengan lembut ujunng kapsul melalui lubang insisi sehingga ujung tesebut akan menyembul/pop-out melalui lubang insisi.
Cara STANDART
Bila cara “POP-OUT” tidak berhasil atau tidak mungkin dikerjakan, maka dipakai cara standart.
Jepit ujung distal “kapsul” dengan klem Mosquito, sampai kira-kira 0,5-1cm dari ujung klemnya masuk dibawah kulit melalui lubang insisi. Putar pegangan klem pada posisi 180◦ disekitar sumbu utamanya mengarah ke bahu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan yang menempel di sekeliling klem dan “kapsul” dengan skalpet atau kasa steril sampai kapsul terlihat dengan jelas.
Tangkap ujung kapsul yang sudah terlihat dengan klem Crile, lepaskan klem Mosquito, dan keluarkan kapsul dengan klem Crile. Cabut/keluarkan “kapsul-kapsul” lainnya dengan cara yang sama.
Cara “U”
Teknik ini dikembangkan oleh Dr. Untung Prawirohardjo dari Semarang. Dibuat insisi memanjang selebar 4mm, kira-kira 5mm proksimal dari ujung distal “kapsul”, diantara kapsul ke-3 dan ke-4.
“kapsul” yang akan dicabut difiksasi dengan meletakkan jari telunjuk tangan kiri sejajar di samping”kapsul”.Kapsul di pegang dengan klem atau forcep kurang lebih 5 menit dari ujung distalnya. Kemudian klem di putar ke arah pangkal lengan atas/bahu akseptor sehingga kapsul terlihat dibawah lubang insisi dan dapat di bersihkan dari jaringan-jaringan yang menyelubunginya dengan memakai scalpel. Untuk seterusnya dicabut keluar.

Cara tusuk “Ma”
Dikembangkan oleh Dr. IBG Manuaba dari Denpasar memakai alat bantu kawat atau jari roda sepeda. Satu ujung dilengkungkan sepanjang 0,5-0,75cm dengan sudut 90◦ dan diperkecil serta di runcingkan. Sedangkan ujung yang lain dilengkungkan dalam satu bidang dengan lengkungan runcing tadi dan dipakai untuk pegangan operator. Setelah kapsul dijepit dengan klem arteri, jaringan ikat dibersikan dengn pisau sampai kapsul tampak putih. Kemudian alat tusuk “Ma” ditusukkan pada kapsul serta terus dikait keluar.
Atau setelah kapsul di jepit dengan pinset klem arteri alat tusuk “Ma” ditusukkan kedalam kapsul sambil diungkit kea rah luka insisi. Lalu pinset atau klem arteri dilepaskan dan dengan pisau kapsul dibebaskan dari jaringan lain lalu di ungkit keluar dari luka insisi.

Jumat, 29 Mei 2015

20 Makanan yang mengandung asam folat (vitamin B9)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS7fVCJEPskBlH-ioIg0-wbcJlHWY_3hvURox4d7MBlVKNJHEMvFVB6fOOtquXOZyaWa-ngP3PwcnSMC48-jpqHrqWJXYNrMVQ1R92cneueKr0Z62AcdAoecX3q8K4Y9eaDCmcJh19hdY/s1600/asam-folat.jpg

  1. Kacang-kacangan. Kacang-kacangan bukan hanya mengandung tinggi asam folat akan tetapi juga nutrisi penting lainnya seperti kalsium, vitamin D dan juga protein yang kesemuanya sangat penting untuk tubuh kita. Dalam satu cangkir  kacang mengandung  sekitar 180 mikrogram folat, jumlah tersebut hampir setengah dari jumlah kebutuhan asam folat harian anda.

  2. Buah jeruk. Buah yang memiliki rasa manis dan asam ini memang sangat menyegarkan terutama jika dikonsumsi pada saat cuaca panas, jeruk mengandung banyak vitamin C yang sangat baik untuk memperkuat sisitem imun kita. Bukan hanya vitamin C saja, ternyata buah jeruk juga mengandung asam folat yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil.

  3. Hati hewan. Makanan yang satu ini biasanya sering dihindari karena mengndung tinggi lemak dan juga kolesterol, mungkin mereka menghindari makanan yang satu ini karena hanya melihat dari sisi negatifnya saja, padahal ada keuntungan yang bisa anda dapatkan saat mengkonsumsi hati yaitu memiliki kandungan asam folat yang sangat baik. Walaupun hati memiliki kandungan asam folat sebaiknya bagi ibu hamil lebih baik tidak  menkonsumsinya  karena  hati masuk dalam daftar makanan yang menyebabkan keguguran terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

  4. Sayur bayam. Sayur bayam merupakan makanan sumber vitamin yang sangat baik karena berperan sebagai antioksidan penting. Mengkonsumsi bayam juga sangat dianjurkan untuk ibu hamil karena memiliki kandungan asam folat yang sangat diperlukan selama masa kehamilan.

  5. Asparagus. Makanan ini kaya akan kandungan asam folat, dalam 1 cangkir asparagus mengandung 79 mcg. Makanan ini sangat baik terutama jika dihidangkan dalam keadaan dikukus setangah matang, karena nutrisi yang ada di dalamnya masih terjaga.

  6. Kacang merah. Kacang merah merupakan makanan sumber  asam folat yang sangat baik, dalam ½ cangkir kacang merah mengandung setidaknya 115 mcg asam folat. Kacang merah juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan dan mengandung tinggi serat yang sangat baik untuk pencernaan anda.

  7. Brokoli. Kita mengenal brokoli sebagai salah satu makanan yang mengandung tinggi protein dan juga kalsium, sayuran yang satu ini memang memilki banyak nutrisi penting dan juga manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan. Brokoli masuk dalam daftar makanan yang mengandung tinggi asam folat karena  dalam satu cangkir brokoli menyediakan sekitar 104 mcg asam folat.

  8. Buah alpukat. Buah yang kaya akan nutrisi ini memang memiliki sejuta manfaat untuk kesehatan, buah alpukat kaya akan kandunga serat dan juga lemak baik atau HDL. Selain itu buah yang mengenyangkan ini juga merupakan makanan sumber asam folat yang cukup diminati banyak orang. Asam folat pada buah alpukat diketahui bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah yang tentunya sangat baik dikonsumsi bagi anda yang ingin menurunkan kadar kolesterol.

  9. Biji bunga matahari. Dalam 1 ons biji bunga matahari yang sudah dikupas mengandung sekitar 82 mcg asam folat. Biji Bunga matahari dapat digunakan sebagai pelangkap sereal yang bernutrisi tinggi seperti kalsium dan juga mineral penting lainnya. Selain sebagai pelengkap sereal biji bunga matahari juga dapat digunakan sebagi camilan yang kaya kandungan asam folat.  

  10. Buah tomat. Tomat merupakan salah satu buah yang sering digunakan sebagi sayuran dan lebih dikenal di masyarakat luas sebagai sayur dibandingkan buah. Tomat terkenal karena kandungan vitamin C yang dimilikinya sehingga dapat mencegah sariawan. Tomat terbukti mengandung asam folat yang sangat diperlukan selama masa kehamilan, dalam satu cangkir buah tomat mengandung sekitar 48 mcg asam folat.

  11. Wortel. Wortel merupakan makanan yang terkenal memiliki banyak manfaat karena merupakan makanan yang mengandung vitamin A cukup tinggi, selain vitamin A wortel juga mengandung asam folat, satu cangkir wortel dalam keadaan mentah memenuhi sekitar  5% dari kebutuhan asam folat harian anda. Wortel dapat dibuat menajdi jus yang memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan termasuk sebagai sumber folat.

  12. Jagung. Makanan pokok orang madura ini ternyata masuk dalam makanan sumber asam folat yang cukup baik, Hanya satu cangkir jagung yang sudah dimasak mengandung  76 mcg asam folat, jumlah tersebut sudah dapat memenuhi sekitar 20% dari kebutuhan asam folat harian anda.

  13. Kembang kol. Satu cangkir kembang kol mengandung 55 mcg asam folat, jadi mengkonsumsi jumlah tersebut sudah memenuhi sekitar 14 persen dari kebutuhan asam folat harian anda.

  14. Telur. Mungkin bagi anda sudah tidak meragukan lagi mengenai kandungan nutrisi makanan  yang satu ini, telur merupakan salah satu makanan terbaik yang memiliki banyak kandungan nutrisi penting mulai dari kalsium, vitamin D protein dan juga asam folat. Akan tetapi bagi anda yang memiliki kadar kolesterol tinggi sebaiknya hati-hati saat mengkonsumsi telur karena cukup tinggi kandungan kolesterolnya terutama di bagian kuning telur.

  15. Okra. Okra merupakan salah satu makanan yang mengandung tinggi asam folat karena dalam satu cangkir okra menyediakan sekitar 37 mcg asam folat.

  16. Labu. Labu merupakan makanan padat yang sangat mengenyangkan, labu dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan seperti kolak labu. Labu diketahui sebagai salah satu makanan yang sangat baik karena memiliki manafat yang sangat banyak untuk kesehatan, hal tersebut tidak terlepas dari kandungan nutiris yang dimilikinya dan salah satunya adalah asam folat. Asam folat dalam labu cukup tinggi yaitu sekitar 57 mcg percangkirnya.

  17. Buah pisang. Bagi ibu hamil mengkonsumsi buah-buahan memang sangat dianjurkan, dan buah pisang menjadi salah satu buah yang direkomendasikan bagi ibu hamil karena meyediakan kandungan asam folat.

  18. Sereal. Sudah banyak berbagai macam produk sereal yang sudah diperkaya dengan asam folat dan berbagai macam vitamin yang dibutuhkan. Jadi anda tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan asam folat harian anda. Dalam semangkuk sereal yang diperkaya asam folat sudah mampu memenuhi kebutuhan asam folat harian anda, akan tetapi memenuhi asam folat dari sumber lain seperti buah dan sayur tidak boleh dilupakan.

  19. Pasta. Setiap wanita hamil membutuhkan banyak energi, dan pasta merupakan makanan yang sangat cocok karena mengandung tinggi karbohidrat. Satu cangkir pasta yang sudah dimasak mengandung 100 mcg asam folat.

  20. Blewah. Buah dengan rasa manis ini mengandung vitamin A dan C, dan merupakan sumber asam folat yang baik. Seperempat blewah ukuran sedang menyediakan 25 mcg asam folat.

Senin, 11 Mei 2015

PEMBUATAN SEDIAAN OBAT DALAM SALEP



SALEP     A.     Pengertian Salep (unguenta menurut FI ed.III) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai oba...
BAB I. PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang             Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional. Keuntungan penggunaan obat tradisiona...
Salep

      A.    Pengertian
Salep (unguenta menurut FI ed.III) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen ke dalam dasar salep yang cocok.
Salep juga termasuk obat kulit, dapat mengobati penyakit kulit seperti kudis, eksema, kutu air, biang keringat, koreng dan sebagainya.

B.    Peraturan pembuatan salep 
  Ø  Menurut F. Van Duin :
1.    Peraturan salep pertama
“zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan ke dalamnya, jika perlu dengan pemanasan”.
2.    Peraturan salep kedua
“bahan-bahan yang larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain, dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep dan jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya”
3.    Peraturan salep ketiga
“bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagaian dapat larut dalam lemak dan air harus diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak dengan pengayak No.60”
4.    Peraturan keempat
“salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya harus digerus sampai dingin” bahan-bahan yang ikut dilebur, penimbangannya harus dilebihkan 10-20% untuk mencegah kekurangan bobotnya.

C.   Persyaratan salep 
Ø  Menurut FI III
1.    Pemerian : tidak boleh berbau tengik
2.    Kadar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotik, kadar bahan obat adalah 10%.
3.    Dasar salep (Ds) : kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep (basis salep) digunakan vaselin putih (vaselin album). Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian salep, dapat dipilih beberapa bahan dasar salep sebagai berikut :
a.    Ds. Senyawa hidrokarbon : vaselin putih, vaselin kuning (vaselin flavum), malam putih (cera album), malam kuning (cera flavum), atau campurannya.
b.    Ds. Serap : lemak bulu domba (adeps lanae), campuran 3 bagian kolesterol, 3 bagian stearil-alkohol, 8 bagian mala putih dan 86 bagian vaselin putih, campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen.
c.    Ds. Yang dapat dicuci dengan air atau Ds. Emulsi, misalnya emulsi minyak dalam air (M/A).
d.    Ds. Yang dapat larut dalam air, misalnya PEG atau campurannya.
4.    Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.
5.    Penandaan : pada etiket harus tertera “obat luar”.
    
       D.   Penggolongan salep
1.    Menurut konsistensinya salep dapat dibagi :
a.    Unguenta : salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga.
b.    Cream (krim) : salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit, suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.
c.    Pasta : salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk), suatu salep tebal, karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diolesi.
d.    Cerata : salep berlemak yang mengandung persentase lilin (wax) yang tinggi sehingga konsistensinya lebih keras (ceratum labiale)
e.    Gelones/spumae/jelly : salep yang lebih halus, umumnya cair dan sedikit mengandung atau tanpa mukosa, sebagai pelicin atau basisnya terdiri atas campuran sederhana dari minyak dan lemak dengan titik lebur rendah. Contoh : starch jellies (10% amilum dengan air mendidih).
2.    Menurut farmakologi / teraupetik dan penetrasinya, salep dapat dibagi :
a.    Salep epidermis (epidermic ointment ; salep penutup) guna melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, tidak diabsorpsi, kadang-kadang ditambahkan antiseptik, astringensia untuk meredakan rangsangan atau anestesi lokal. Ds yang baik adalah ds. senyawa hidrokarbon.
b.    Salep endodermis : salep bahan obatnya menembus kedalam kulit, tetapi tidak melalui kulit, terabsorpsi sebagaian, digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Ds yang terbaik adalah minyak lemak.
c.    Salep diadermis : salep yang bahan obatnya menembus kedalam tubuh melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan, misalnya salep yang mengandung senyawa merkuri iodida.
3.    Menurut dasar salepnya, salep dapat dibagi :
a.    Salep hidrofobik yaitu salep yang tidak suka air atau salep dengan dasar salep berlemak (greasy bases) tidak dapat dicuci dengan air, misalnya : campuran lemak-lemak minyak lemak, malam
b.    Salep hidrofilik yaitu salep yang suka air atau kuat menarik air, biasanya ds. tipe M/A
4.    Menurut Formularium Nasional (Fornas)
a.    Dasar salep 1 (ds. senyawa hidrokarbon)
b.    Dasar salep 2 (ds. serap)
c.    Dasar salep 3 (ds. yang dapat dicuci dengan air atau ds. emulsi M/A)
d.    Dasar salep 4 (ds. yang dapat larut dalam air).
       E.    Kualitas dasar salep
      Kualitas dasar salep yang baik adalah :
1.    Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembapan dan selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas.
2.    Lunak, harus halus, dan homogen
3.    Mudah dipakai
4.    Dasar salep yang cocok
5.    Dapat terdistribusi secara merata
       F.    Sifat-sifat salep
      Sifat-sifat dari salep yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit kulit, harus :
1.    Bersifat antiseptika (mencegah infeksi)
2.    Bersifat protektiva (bahan yang mampu melindungi kulit yang luka atau yang sakit)
3.    Bersifat emolien (bahan yang mampu menghaluskan dan melemaskan kulit)
4.    Bahan-bahan yang dapat mengurangi rasa gatal
-        Bahan-bahan yang cepat menguap sehingga terjadi pendinginan setempat
Misalnya : kamfer,menthol
-        Bahan-bahan yang dapat menahan rasa sakit setempat
Misalnya : phenol, anaesthesin
       G.   Pembuatan salep
       Baik dalam ukuran besar maupun kecil, salep dibuat dengan dua metode umum, yaitu :
·         Pencampuran
Dalam metode pencampuran, komponen dari salep dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai.
·         Peleburan
Dengan metode peleburan, semua atau beberapa komponen dari salep dicampurkan dengan melebur bersama dan didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk. 
      Cara pembuatan salep ditinjau dari zat khasiat utamanya
1.    Zat padat
a.    Zat padat dan larut dalam dasar salep
  Camphorae
-        Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan didalam pot salep tertutup (jika tidak dilampaui daya larutnya)
-        Jika dalam resepnya terdapat minyak lemak (Ol. sesami), camphorae dilarutkan lebih dahulu dalam minyak tersebut
-        Jika dalam resep terdapat salol, menthol, atau zat lain yang dapat mencair jika dicampur (karena penurunan titik eutektik), camphorae dicampurkan supaya mencair, baru ditambahkan dasar salepnya
-        Jika camphorae itu berupa zat tunggal, camphorae ditetesi lebih dahulu dengan eter atau alkohol 95%, kemudian digerus dengan dasar salepnya.  
  Pellidol
-           Larut 3% dalam dasar salep, pellidol dilarutkan bersama-sama dengan dasar salepnya yang dicairkan (jika dasar salep disaring tetapi jangan lupa harus ditambahkan pada penimbangannya sebanyak 20% ).
-          Jika pellidol yang ditambahkan melebihi daya larutnya, maka digerus dengan dasar salep yang mudah dicairkan.
 Iodum
-          Jika kelarutannya tidak dilampaui, kerjakan seperti pada camphorae
-          Larutkan dalam larutan pekat KI atau NaI (seperti pada unguentum iodii dari Ph. Belanda V)
-          Ditetesi dengan etanol 95% sampai larut, baru ditambahkan dasar salepnya

b.    Zat padat larut dalam air
Protargol
-          Taburkan diatas air, diamkan ditempat gelap selama ¼ jam sampai larut
-          Jika dalam resep terdapat gliserin, tambahkan  gliserin tersebut, baru ditambahkan airnya dan tidak perlu ditunggu ¼ jam lagi karena dengan adanya gliserin, protargol atau mudah larut.
Colargol
-          Dikerjakan seperti protargol
 Argentum nitrat (AgNO3)
-          Walaupun larut dalam air, zat ini tidak boleh dilarutkan dalam air karena akan meninggalkan bekas noda hitam pada kulit yang disebabkan oleh terbentuknya Ag2O, kecuali pada resep obat wasir.
Fenol/fenol
-          Sebenarnya fenol mudah larut dalam air, tetapi dalam salep tidak dilarutkan karena akan menimbulkan rangsangan atau mengiritasi kulit dan juga tidak boleh diganti dengan Phenol liquifactum (campuran fenol dan air 77-81,5% FI ed.III).
c.    Bahan obat yang larut dalam air tetapi tidak boleh dilarutkan dalam air, yaitu :
-          Argentum nitrat : stibii et kalii tartras
-          Fenol : oleum iocoris aselli
-          Hydrargyri bichloridum : zink sulfat
-          Chrysarobin : antibiotik (misalnya penicilin)
-          Pirogalol : chloretum auripo natrico.
d.    Bahan yang ditambahkan terakhir pada suatu massa salep :
 Ichtyol
Jika ditambahkan pada massa salep yang masih panas atau digerus terlalu lama, akan terjadi pemisahan.
Balsem-balsem dan minyak yang mudah menguap.
Balsem merupakan campuarn damar dan minyak mudah menguap ; jika digerus terlalu lama, damarnya akan keluar.
  Air
Ditambahkan terakhir karena berfungsi sebagai pendingin; disamping itu, untuk mencegah permukaan mortir menjadi licin.

Gliserin
Harus ditambahkan ke dalam dasar salep yang dingin, karena tidak bisa bercampur dengan bahan dasar salep yang sedang mencair dan harus ditambahkan sedikit demi sedikit karena tidak mudah diserap oleh dasar salep.
Marmer album
Dimasukkan terakhir karena dibutuhkan dalam bentuk kasar, yang akan memberikan pengaruh percobaan pada kulit.
e.   Zat padat tidak larut dalam air
Umumnya dibuat serbuk halus dahulu, misalnya :
-        Belerang (tidak boleh diayak)
-        Ac. Boricum (diambil bentuk yang pulveratum)
-        Oxydum zincicum (diayak dengan ayakan No. 100/B40).
-        Mamer album (diayak dengan ayakan No.25/B10)
-        Veratrin (digerus dengan minyak, karena jika digerus tersendiri akan menimbulkan bersin).
2.    Zat cair
a.    Sebagai pelarut bahan obat
Air
-           Terjadi reaksi
Contohnya, jika aqua calcis bercampur dengan minyak lemak akan terjadi penyabunan sehingga cara penggunaannya adalah dengan diteteskan sedikit demi sedikit kemudian dikocok dalam sebuah botol bersama dengan minyak lemak, baru dicampur dengan bahan lainnya.
-           Tak terjadi reaksi
o   Jumlah sedikit : teteskan terakhir sedikit demi sedikit
o   Jumlah banyak : diuapkan atau diambil bahan berkhasiatnya saja dan berat airnya diganti dengan dasar salepnya
Spiritus/etanol/alkohol
-           Jumlah sedikit : teteskan terakhir sedikit demi sedikit
-           Jumlah banyak :
o   Tahan panas : Tinct. Ratanhiae, panaskan diatas tangas air sampai sekental sirop atau sepertiga bagian.

o   Tak tahan panas :
-       Diketahui pembandingnya, maka diambil bagian-bagiannya saja, misalnya tinct. iodii
-       Tak diketahui pembandingnya, teteskan terakhir sedikit demi sedikit
-       Jika dasar salep lebih dari 1 macam, harus diperhitungkan menurut perbandingan dasar salepnya.
Cairan kental
Umumnya dimasukan sedikit demi sedikit. Contohnya : gliserin, pix lithantratis, pix liquida, balsem peruvianum, ichtyol, kreosot.
3.    Bahan berupa ekstrak/extractum
Extractum sicccum /kering
Umumnya larut dalam air, maka dilarutkan dalam air, dan berat air dapat dikurangkan dari dasar salepnya
Extractum spissum/kental
Diencerkan dahulu dengan air atau etanol
Extractum liquidum
Dikerjakan seperti pada cairan dengan spiritus.
4.    Bahan-bahan lain
Hydrargyrum
Gerus dengan adeps lanae dalam lumpang dingin, sampai halus (<20µg) atau gunakan resep standar, misalnya : Unguentum Hydrargyri (Ph.Belanda V) yang mengandung 30% dan Unguentum Hydrargyri Fortio (C.M.N) mengandung 50%
Naphtolum
Dapat larut dalam sapo kalicus, larutkan dalam sapo tersebut. Jika tidak ada sapo, dikerjakan seperti Camphorae. Mempunyai D.M/T.M untuk obat luar.
Bentonit
Serbuk halus yang dengan air akan membentuk massa seperti salep.

      H.   Pengawetan salep
Preparat farmasi setengah padat seperti salep, sering memerlukan penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba, pada formulasi untuk mencegah pertumbuhan mikro organisme yang terkontaminasi. Pengawet-pengawet ini termasuk hidroksibenzoat, fenol-fenol, asam benzoat, asam sorbat, garam amonium kuarterner dan campuran lainnya. Preparat setengah padat harus pula dilindungi melalui kemasan dan penyimpanan yang sesuai dari pengaruh pengerusakan oleh udara, cahaya, uap air (lembap) dan panas serta kemungkinan terjadinya interaksi kimia antara preparat dengan wadah.
I.      Fungsi salep
·         Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit.
·         Sebagai bahan pelumas pada kulit.
·         Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit.

      J.    Pengemasan dan penyimpanan salep
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam tube, botol dapat dibuat dari gelas tidak bewarna, warna hijau, amber atau biru atau buram dan porselen putih. Botol plastik juga dapat digunakan. Wadah dari gelas buram dan berwarna berguna untuk salep yang mengandung obat yang peka terhadap cahaya. Tube dibuat dari kaleng atau plastik, beberapa diantaranya diberi tambahan kemasan dengan alat bantu khusus bila salep akan digunakan untuk dipakai melalui rektum, mata, vagina, telinga, atau hidung.
Tube umumnya diisi dengan bertekanan alat pengisi dari bagian ujung belakang yang terbuka (ujung yang berlawanan dari ujung tutup) dari tube yang kemudian ditutup dengan disegel. Tube salep untuk pemakaian topikal lebih sering dari ukuran 5 sampai 30 gr. Botol salep dapat diisi dalam skala kecil oleh seorang ahli farmasi dengan mengemas sejumlah salep yang sudah ditimbang kedalam botol dengan memakai spatula yang fleksibel dan menekannya kebawah, sejajar melalui tepi botol guna menghindari kemungkinan terperangkapnya udara didalam botol. Salep dalam tube lebih luas pemakaiannya daripada botol, disebabkan lebih mudah dan menyenangkan digunakan oleh pasien dan tidak mudah menimbulkan keracunan. Pengisian dalam tube juga mengurangi terkena udara dan menghindari kontaminasi dari mikroba yang potensial, oleh karena itu akan lebih stabil dan dapat tahan lama pada pemakaian dibandingkan dengan salep dalam botol. Kebanyakan salep harus disimpan pada temperatur dibawah 300C untuk mencegah melembek apalagi dasar salepnya bersifat dapat mencair. 
      K.    Contoh-contoh obat salep
       Contoh-contoh obat salep yang digunakan sebagai :
 1.    Obat bisul, koreng dan borok
Obat bisul, koreng, dan borok yang telah lama dikenal ialah salep diachylon dan salep ichthyol. Selain itu penyakit koreng juga dapat diobati dengan asam salisilat, salep yang mengandung sulfa, penisilina, dan belerang. Contoh obat yang digunakan untuk obat bisul, koreng, dan borok :
-       Unguentum O1. Jec. Aselli (mengandung minyak ikan)
-       Unguentum sulfuris salicylatum (megandung asam salisilat dan belerang)
-       Unguentum sulfanilamida (mengandung sulfinamida)
-       Unguentum penisilin (mengandung penisilina)
2.    Obat eskema
Untuk eskema biasanya digunakan salep yang mengandung bahan teer (misalnya ichthyol, pix liquida, oleum cadium), belerang, asam salisilat, solutio acetatis alumini basicus. Contoh salep skema :
-       Pasta zinci salicylata lassar (mengandung asam salisilat, seng oksida, amilum tritici dan vaselin kuning)
-       Mixtura agitanda ichthyloii (mengandung ichthyol, seng oksida, talk, gliserin dan air)
-       Untuk eskem basah digunakan campuran seng oksida, oleum olivarum, air kapur yang sama  banyaknya.
Untuk penyakit eskema sekarang terkenal obat-obat modern, antara lain :
-       Salep allercyl, buatan Pabrik Bode Scenhemic
-       EBIZALF, buatan pabrik USFI
-       Cortimycin krim, buatan pabrik Medial, kenrose Indonesia
-       Dexatropic Krim, buatan pabrik Organon
3.    Obat kudis
Untuk penyakit kudis biasanya digunakan salep yang mengandung belerang, teer, natrium benzoat dan gammexaan. Contoh obat kudis :
-       Linimentum sulfuris, mengandung oleum cocos dan belerang sama banyak.
-       Emulsum benzoatis benzylici, mengandung natrium benzoat, emulgide, minyak wijen dan air.
-       Unguentum sulfuris, mengandung belerang dan vaselin.
Contoh obat patten modern yang digunakan untuk penyakit kudis :
-       Crotaderm krim, buatan pabrik Bayer
-       Pagoda selep, buatan pabrik Afiat
-       Herocyn selep, buatan pabrik Coronet
4.    Obat kurab, panu, dan kutu air
Kurab, panu dan kutu air biasanya disebabkan oleh infeksi dengan kapang-kapang. Obat yang biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini ialah asam salsilat, belerang, jodium. Contoh obat kurab, panu, dan kutu air :
-       Salicyl spiritus 5-10%
-       Unguentum sulfuris salicylatum, mengandung asam salisilat, belerang, dan vaselin kuning
-       Unguentum whitfield, mengandung asam benzoat, asam salisilat, lanolin dan vaselin putih.
Contoh obat patten modern yang digunakan untuk pengobatan kurab, panu dan kutu air :
-       Kalpanax tingtur buatan pabrik Kalbe Farma
-       Radas tingtur buatan pabrik Prafa
-       Pantox tingtur, buatan pabrik Cendo